Perempuan Mataram Dilatih Buat Batok Kelapa Jadi Tas Cantik

BERITA LOMBOK - Sejumlah perempuan di Kota Mataram bakal mengolah batok kelapa untuk dijadikan sebuah tas cantik. Pada Selasa, (5/9) puluhan perempuan yang kebanyakan ibu-ibu ini diberikan pelatihan di Sekretariat Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kota Mataram, dengan pihak dari Bale Kreatif menjadi narasumbernya.

Ketua GOW Kota Mataram, Noviani Dannar Kinnastri Roliskana mengatakan bahwa tujuan pelatihan ini untuk memicu keterampilan kaum perempuan di Kota Mataram. Selain itu ilmu yang didapat nantinya supaya dapat dibagikan kepada kaum perempuan lain di organisasi masing-masing.

“Mudah-mudahan dari pelatihan ini bisa menambah salah satu karya kaum perempuan Kota Mataram dan, bisa dipasarkan di masa-masa yang akan datang sehingga bisa menambah penghasilan bagi keluarga,” ungkapnya.

Ibu-ibu di Mataram saat pelatihan

Sebagai tindaklanjut kegiatan itu nantinya Dinas Perindustrian Kota Mataram untuk dapat memberikan fasilitas dan bimbingan kepada peserta yang belum paham mengenai pelatihan. Pihaknya juga berharap, dinas dapat berkolaborasi dengan lembaga yang mewadahi 21 organisasi perempuan di Mataram ini.

“Sehingga nantinya GOW dapat berkontribusi positif dalam peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia khususnya kaum perempuan di Kota Mataram,” jelasnya.

Sementara itu, pihak Bale Kreatif Ika Asni Susanti menjelaskan pelatihan pembuatan tas dari batok kelapa ini dikombinasikan dengan kain songket khas Lombok. Ia menilai kedua bahan tersebut adalah yang paling mudah mengingat waktu pelatihan pula yang terbatas.

“Ide pembuatan dulu berawal saat saya tinggal di Kota Blitar Jawa Timur. Untuk tas-tas yang model lain bisa membutuhkan waktu sekitar 4-7 hari jadi,” jelasnya.

Menurutnya, pengelolaan kerajinan batok kelapa dijadikan tas ini baru pertama ada di Indonesia dan yang pertama ada di Lombok. Ika berharap dengan pelatihan-pelatihan semacam ini bisa menambah kreativitas perempuan Kota Mataram.

“Bale Kreatif ini baru berdiri empat tahun yang lalu dengan mempekerjakan 15 orang pengrajin yang merupakan ibu-ibu di lingkungan Majeluk. Maka dari itu, saya berharap agar perempuan lebih banyak lagi dan Pemerintah Kota Mataram dapat terus mendukung segala bentuk kreativitas masyarakat,” pungkasnya.

sumber : kicknews

BACA JUGA:

• 14 TKI Ilegal Asal NTB Digagalkan di Batam
• Kemitraan Perusahaan di Lombok Di apresiasi Dirjen Perkebunan
• Spot Foto Unik di Rumah Terbalik di Desa Kuta Kecamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah

Sekian BERITA LOMBOK yang kami lansir semoga bermanfaat jangan lupa LIKE FANS PAGE dan silahkan di SHARE Terima kasih atas kunjungan anda...

Tweet