السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
SALAM SEJAHTERA untuk kita semua pembaca sekalian kali ini BERITA LOMBOK akan menyampaikan berita terkait , simak berita selengkapnya berikut ini.
Hanya saja, sirkuit tersebut bersifat seasonal convertible atau musiman kata lain buka tutup.
“Iya itu sudah ada pembicaraan dengan perusahaan Groadgrip Motor Sports UK Ltd dan Mrk1 Counsling. Kedua perusahaan itu sudah buat MoU tanggal 20 Januari,” ungkap Direktur Bidang Pengembangan PT ITDC, Edwin Setiawan melalui pesan singkat kepada kicknews.today, Kamis (26/01).
Dia menjelaskan, lintasan motor berkapasitas 350-500 CC itu akan dibangun dalam kawasan berkualitas race track. Dimana yang akan dirubah ketika ada event saja. Artinya, sirkuit itu tidak terus digunakan oleh umum atau tertutup kalau tidak ada event.
“Sistemnya nanti buka tutup,” katanya.
Edwin menegaskan, adapun nama investor dalam pembangunan sirkuit tersebut yakni Vincy (French Based Company). Pendanaannya dari IDB (Islamic Development Bank).
Ditambahkan oleh Direktur PT ITDC, H Abdulbar M Manseor, bahwa konsep pembangunan sirkuit tersebut Street-Race (sirkuit jalan raya) pertama di dunia, berstandart FIM dan FIA untuk kejuaraan dunia dan menawarkan sejumlah keunggulan sehingga dicanangkan sebagai tuan rumah grand frix Mandalika.
“Ini merupakan kebanggaan ITDC, dapat mempersembahkan sebuah infrastruktur jalan kelas dunia yang bisa membawa event-event top dunia ke Lombok dan Indonesia umumnya. Sirkuit ini menawarkan panorama indah sebuah laguna, sollar cell farm, lapangan golf, area perkotaan dan komersil serta Samudera Hindia,”paparnya.
Dia menambahkan, struktur alam sekitar sirkuit juga alami yang menyediakan puncak-puncak bukit. Dimana, pengunjung dapat melihat sirkuit secara terbuka sambil menikmati keindahan tepi laut dan area terbuka hijau.
“Penandatangan MoU akan diikuti pengembangan desain dalam beberapa bulan ke depan serta perencanaan untuk penyelenggaraan kejuaraan dunia balap motor Grand Frix Mandalika 2019 mendatang,” pungkasnya.
Manajemen Indonesia Tourism Development Corporation berencana membangun sirkuit balap Moto GP di kawasan pariwisata Mandalika, Lombok Tengah, NTB sebagai tindaklanjut pertemuan dengan Designer-Developer-Operator Moto GP pada Jumat (20/1) lalu.
“Kerjasama saling menguntungkan tersebut bertujuan meningkatkan nilai jual dan nilai tambah pariwisata di NTB sehingga wisatawan semakin banyak pilihan khususnya di kawasan Mandalika,” kata Direktur Utama ITDC, Abdulbar M. Mansoer di Jakarta, Senin (23/1).
Rencana pembangunan sirkuit balap berstandar internasional tersebut dilakukan setelah ITDC memperoleh sertifikat Hak Pengelolaan Lahan (HPL) dari Badan Pertanahan Nasional pada akhir 2016.Sertifikat HPL tersebut diterima ITDC pada 13 Januari 2017, menyusul SK Kepala BPN RI yang dikeluarkan pada 2 Desember 2016. Hal itu menunjukkan, status lahan yang dikelola perseroan telah”clean and clear”.
“Dengan penerbitan Sertifikat HPL dan turunnya SK Kepala BPN RI mengenai Hak Pengelolaan ini semakin mempertegas status hukum lahan dan menjadi bukti hak pengelolaan lahan oleh ITDC sebagaipengembang KEK Pariwisata Mandalika. Sebagai pemegang hak pengelolaan lahan, ITDC memiliki keleluasaan untuk mengoptimalisasi penggunaan atau pemanfaatan lahan bekerjasama dengan pihak ketiga bagi keberhasilan pembangunan KEK Pariwisata Mandalika,” papar Abdulbar.
Abdulbar menambahkan, ITDC mengelola lahan KEK Pariwisata Mandalika seluas 1.175 hektar dan tersisa 133 ha yang dalam proses pemberian HPL. Dengan keluarnya sertifikat HPL untuk 16 titik, kini tinggal empat titik saja yang sedang menunggu SK Kepala BPN RI.
Meskipun secara hukum status lahan KEK Pariwisata Mandalika telah clean and clear, ITDC tetap berkomitmen dapat segera menindaklanjuti proses pemberian biaya kerohiman kepada pihak penggarap yang telah melalui proses verifikasi. Seperti diketahui, terkait pemberian biaya kerohiman ini, pemerintah telah membentuk tim verifikasi yang terdiri dari tim lapangan yang dikoordinir Bupati Lombok Tengah dan Tim Percepatan Penyelesaian Lahan Mandalika (tingkat Pemprov NTB) yang diketuai oleh Kapolda NTB.
“Dengan adanya kejelasan status hukum lahan, daya tarik investasi KEK Pariwisata Mandalika akan semakin meningkat. ITDC dapat lebih fokus pada upaya-upaya percepatan pembangunan KEK Pariwisata Mandalika dengan menggandeng mitra strategis yang kompeten baik melalui sinergi BUMN maupun swasta,” ujar Abdulbar M. Mansoer
Salah satu bentuk sinergi tersebut antara lain adalah kerjasama dengan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) terkait pengerjaan konstruksi jalan dan Penataan Pantai Kuta, Mandalika, Lombok. Selain itu, ITDC juga telah menandatangani perjanjian dengan PT Elmar Perkasa terkait investasi pembangunan hotel bintang empat di KEK Pariwisata Mandalika.
“Perjanjian kerjasama tersebut merupakan bukti keseriusan dan komitmen kami dalam mendorong percepatan pembangunan KEK Pariwisata Mandalika. Harapan kami, kawasan Mandalika dapat segera beroperasi sehingga target pembentukan 10 destinasi unggulan baru serta kunjungan 20 juta wisatawan asing ke Indonesia pada 2019 sesuai arahan Presiden dan Kementrian BUMN dapat terwujud,” kata Abdulbar M. Mansoer.
Pembangunan Sirkuit Moto GP di Lombok Itu Ternyata Serius, Ini Penjelasan ITDC
Managemen Indonesia Tourism Developmant Coorporation (ITDC), ternyata serius akan membangunkan Sirkuit Moto GP di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika Resort, Kuta, Lombok Tengah.Site plan sirkuit Moto GP di Lombok Tengah |
Hanya saja, sirkuit tersebut bersifat seasonal convertible atau musiman kata lain buka tutup.
“Iya itu sudah ada pembicaraan dengan perusahaan Groadgrip Motor Sports UK Ltd dan Mrk1 Counsling. Kedua perusahaan itu sudah buat MoU tanggal 20 Januari,” ungkap Direktur Bidang Pengembangan PT ITDC, Edwin Setiawan melalui pesan singkat kepada kicknews.today, Kamis (26/01).
Dia menjelaskan, lintasan motor berkapasitas 350-500 CC itu akan dibangun dalam kawasan berkualitas race track. Dimana yang akan dirubah ketika ada event saja. Artinya, sirkuit itu tidak terus digunakan oleh umum atau tertutup kalau tidak ada event.
“Sistemnya nanti buka tutup,” katanya.
Edwin menegaskan, adapun nama investor dalam pembangunan sirkuit tersebut yakni Vincy (French Based Company). Pendanaannya dari IDB (Islamic Development Bank).
Ditambahkan oleh Direktur PT ITDC, H Abdulbar M Manseor, bahwa konsep pembangunan sirkuit tersebut Street-Race (sirkuit jalan raya) pertama di dunia, berstandart FIM dan FIA untuk kejuaraan dunia dan menawarkan sejumlah keunggulan sehingga dicanangkan sebagai tuan rumah grand frix Mandalika.
“Ini merupakan kebanggaan ITDC, dapat mempersembahkan sebuah infrastruktur jalan kelas dunia yang bisa membawa event-event top dunia ke Lombok dan Indonesia umumnya. Sirkuit ini menawarkan panorama indah sebuah laguna, sollar cell farm, lapangan golf, area perkotaan dan komersil serta Samudera Hindia,”paparnya.
Dia menambahkan, struktur alam sekitar sirkuit juga alami yang menyediakan puncak-puncak bukit. Dimana, pengunjung dapat melihat sirkuit secara terbuka sambil menikmati keindahan tepi laut dan area terbuka hijau.
“Penandatangan MoU akan diikuti pengembangan desain dalam beberapa bulan ke depan serta perencanaan untuk penyelenggaraan kejuaraan dunia balap motor Grand Frix Mandalika 2019 mendatang,” pungkasnya.
Sirkuit Moto GP Sebentar Lagi Dibangun di Lombok Tengah
Manajemen Indonesia Tourism Development Corporation berencana membangun sirkuit balap Moto GP di kawasan pariwisata Mandalika, Lombok Tengah, NTB sebagai tindaklanjut pertemuan dengan Designer-Developer-Operator Moto GP pada Jumat (20/1) lalu.
“Kerjasama saling menguntungkan tersebut bertujuan meningkatkan nilai jual dan nilai tambah pariwisata di NTB sehingga wisatawan semakin banyak pilihan khususnya di kawasan Mandalika,” kata Direktur Utama ITDC, Abdulbar M. Mansoer di Jakarta, Senin (23/1).
Rencana pembangunan sirkuit balap berstandar internasional tersebut dilakukan setelah ITDC memperoleh sertifikat Hak Pengelolaan Lahan (HPL) dari Badan Pertanahan Nasional pada akhir 2016.Sertifikat HPL tersebut diterima ITDC pada 13 Januari 2017, menyusul SK Kepala BPN RI yang dikeluarkan pada 2 Desember 2016. Hal itu menunjukkan, status lahan yang dikelola perseroan telah”clean and clear”.
“Dengan penerbitan Sertifikat HPL dan turunnya SK Kepala BPN RI mengenai Hak Pengelolaan ini semakin mempertegas status hukum lahan dan menjadi bukti hak pengelolaan lahan oleh ITDC sebagaipengembang KEK Pariwisata Mandalika. Sebagai pemegang hak pengelolaan lahan, ITDC memiliki keleluasaan untuk mengoptimalisasi penggunaan atau pemanfaatan lahan bekerjasama dengan pihak ketiga bagi keberhasilan pembangunan KEK Pariwisata Mandalika,” papar Abdulbar.
Abdulbar menambahkan, ITDC mengelola lahan KEK Pariwisata Mandalika seluas 1.175 hektar dan tersisa 133 ha yang dalam proses pemberian HPL. Dengan keluarnya sertifikat HPL untuk 16 titik, kini tinggal empat titik saja yang sedang menunggu SK Kepala BPN RI.
Meskipun secara hukum status lahan KEK Pariwisata Mandalika telah clean and clear, ITDC tetap berkomitmen dapat segera menindaklanjuti proses pemberian biaya kerohiman kepada pihak penggarap yang telah melalui proses verifikasi. Seperti diketahui, terkait pemberian biaya kerohiman ini, pemerintah telah membentuk tim verifikasi yang terdiri dari tim lapangan yang dikoordinir Bupati Lombok Tengah dan Tim Percepatan Penyelesaian Lahan Mandalika (tingkat Pemprov NTB) yang diketuai oleh Kapolda NTB.
“Dengan adanya kejelasan status hukum lahan, daya tarik investasi KEK Pariwisata Mandalika akan semakin meningkat. ITDC dapat lebih fokus pada upaya-upaya percepatan pembangunan KEK Pariwisata Mandalika dengan menggandeng mitra strategis yang kompeten baik melalui sinergi BUMN maupun swasta,” ujar Abdulbar M. Mansoer
Salah satu bentuk sinergi tersebut antara lain adalah kerjasama dengan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) terkait pengerjaan konstruksi jalan dan Penataan Pantai Kuta, Mandalika, Lombok. Selain itu, ITDC juga telah menandatangani perjanjian dengan PT Elmar Perkasa terkait investasi pembangunan hotel bintang empat di KEK Pariwisata Mandalika.
“Perjanjian kerjasama tersebut merupakan bukti keseriusan dan komitmen kami dalam mendorong percepatan pembangunan KEK Pariwisata Mandalika. Harapan kami, kawasan Mandalika dapat segera beroperasi sehingga target pembentukan 10 destinasi unggulan baru serta kunjungan 20 juta wisatawan asing ke Indonesia pada 2019 sesuai arahan Presiden dan Kementrian BUMN dapat terwujud,” kata Abdulbar M. Mansoer.
BACA JUGA :
- Pro dan Kontra Kedatangan Rizieq Sihab ke Lombok
- Warga Gunung Malang, Pringgabaya, Lombok Timur Tersambar Petir, 1 Tewas, 3 Terluka
- Habib Rizieq Shihab direncanakan akan Hadiri Tabligh Akbar di Lombok Tengah
- Jembatan Prigi kecamatan Suela Lombok Timur Patah Diterjang Banjir
Sekian INFO BERITA LOMBOK yang kami lansir dari kicknews semoga bermanfaat jangan lupa LIKE FANS PAGE dan silahkan di SHARE Terima kasih atas kunjungan anda.....
0 Response to " Pembangunan Sirkuit Moto GP di Lombok Tengah Ternyata Serius"
Posting Komentar