السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
SALAM SEJAHTERA untuk kita semua pembaca sekalian kali ini BERITA LOMBOK akan menyampaikan berita terkait Kisah Januardi Atlet Sepeda Gunung Berprestasi yang Tak Punya Sepeda, Setiap Hari Jualan Tahu, simak berita selengkapnya berikut ini.
Setiap hari aktivitas Januardi adalah membantu orang tuanya berjualan tahu keliling di seputaran Mataram. Ia memang lahir di kampong “tahu” Abian Tubuh Kelurahan Abian Tubuh Kecamatan Sandubaya.
Tapi siapa sangka ia memiliki bakat dalam olahraga sepeda. Terbukti pada Pekan Olahraga Kota (Porkot) 2016 beberapa bulan lalu, Ardi menjadi juara satu cabang olahraga sepeda downhill. Pada waktu itu ia tampil mewakili kecamatan Sandubaya. “ Saat Porkot itu saya juara satu tanpa ada pendampingan,” tuturnya Kepada Radar Lombok saat ditemui kemarin.
Bersepeda adalah hobinya sejak lama. Ardi memang bercita-cita menjadi seorang atlet sepeda berprestasi. Untuk mengejar cita-citanya, ia rajin latihan. Masalahnya dia tidak punya sepeda yang memadai untuk latihan. Ia pun sering mendatangi tempat ngumpunya pesepeda dengan harapan diberi minjam sewaktu yang punya lagi istirahat. Biasanya lokasi tempat ngumpul pesepeda adalah Bukit Korea yang berada di Lombok Barat.
Beberapa tahun lalu sebelum menekuni sepeda gunung, Ardi pernah bergabung dalam komunitas sepeda BMX yakni “Canabiz Club” yang pada saat itu dilatih oleh Edet. Dari komunitas ini ia mendapat banyak pengalaman bagaimana bersepeda hingga mendapatkan pengalaman bagaimana memainkan gaya. Sekitar tahun 2011 ia beberapa kali ikut kejuaraan sepeda BMX Race. Namun kini seiring dengan dengan banyaknya komunitas sepeda gunung, Ardi kini menekuni dunia sepeda gunung. Saat berhasil meraih juara satu di Porkot, ia pernah dijanjikan masuk pelatihan daerah (Pelatda) oleh KONI. Tetapi itu hanya janji karena sampai saat ini belum terealisasi.
Saat ini sudah ada komunitas yang mendampingi Ardi bersama beberapa atlet lainnya untuk dididik menjadi atlet profesional. Kini Ardi dipinjami sepeda bagus oleh salah satu donatur yang bisa ia pakai latihan. Bersama Komunitas Tinjal Pedal (KTP), rencananya Ardi akan mengikuti kejuaraan tingkat nasional sepeda gunung di Kediri Jawa Timur 23 sampai 26 Maret nanti.
MESKI TIDAK PUNYA SEPEDA YANG LAYAK DIPAKAI LATIHAN, TEKAT JANUARDI UNTUK MENJADI SEORANG ATLET SEPEDA GUNUNG (DOWNHILL) TIDAK PERNAH SURUT.
LATIHAN : Januardi (kanan baju putih hitam) bersama temannya saat latihan di Besakih Mountain Bike Park Bali beberapa hari lalu. |
Setiap hari aktivitas Januardi adalah membantu orang tuanya berjualan tahu keliling di seputaran Mataram. Ia memang lahir di kampong “tahu” Abian Tubuh Kelurahan Abian Tubuh Kecamatan Sandubaya.
Tapi siapa sangka ia memiliki bakat dalam olahraga sepeda. Terbukti pada Pekan Olahraga Kota (Porkot) 2016 beberapa bulan lalu, Ardi menjadi juara satu cabang olahraga sepeda downhill. Pada waktu itu ia tampil mewakili kecamatan Sandubaya. “ Saat Porkot itu saya juara satu tanpa ada pendampingan,” tuturnya Kepada Radar Lombok saat ditemui kemarin.
Bersepeda adalah hobinya sejak lama. Ardi memang bercita-cita menjadi seorang atlet sepeda berprestasi. Untuk mengejar cita-citanya, ia rajin latihan. Masalahnya dia tidak punya sepeda yang memadai untuk latihan. Ia pun sering mendatangi tempat ngumpunya pesepeda dengan harapan diberi minjam sewaktu yang punya lagi istirahat. Biasanya lokasi tempat ngumpul pesepeda adalah Bukit Korea yang berada di Lombok Barat.
Beberapa tahun lalu sebelum menekuni sepeda gunung, Ardi pernah bergabung dalam komunitas sepeda BMX yakni “Canabiz Club” yang pada saat itu dilatih oleh Edet. Dari komunitas ini ia mendapat banyak pengalaman bagaimana bersepeda hingga mendapatkan pengalaman bagaimana memainkan gaya. Sekitar tahun 2011 ia beberapa kali ikut kejuaraan sepeda BMX Race. Namun kini seiring dengan dengan banyaknya komunitas sepeda gunung, Ardi kini menekuni dunia sepeda gunung. Saat berhasil meraih juara satu di Porkot, ia pernah dijanjikan masuk pelatihan daerah (Pelatda) oleh KONI. Tetapi itu hanya janji karena sampai saat ini belum terealisasi.
Saat ini sudah ada komunitas yang mendampingi Ardi bersama beberapa atlet lainnya untuk dididik menjadi atlet profesional. Kini Ardi dipinjami sepeda bagus oleh salah satu donatur yang bisa ia pakai latihan. Bersama Komunitas Tinjal Pedal (KTP), rencananya Ardi akan mengikuti kejuaraan tingkat nasional sepeda gunung di Kediri Jawa Timur 23 sampai 26 Maret nanti.
BACA JUGA :
- Pro-Kontra Pembangunan Taman Jomblo di kawasan Udayana Mataram
- BMKG Ingatkan Warga Lombok NTB Waspadai Peningkatan Petir
- Penyebab Banyaknya Kecelakaan Lalu Lintas Jalur Bandara Lombok Diyakini Karena Hantu
- Kehadiran Go-Jek di Mataram Menuai Pro dan Kontra
- Sadis… Suami Jadi TKI, Perempuan asal Lombok Tengah Selingkuh, Bayi Hasil Hubungan Gelapnya Dibunuh
Sekian INFO BERITA LOMBOK yang kami lansir dari kicknews semoga bermanfaat jangan lupa LIKE FANS PAGE dan silahkan di SHARE Terima kasih atas kunjungan anda.....
0 Response to "Kisah Januardi Atlet Sepeda Gunung Berprestasi yang Tak Punya Sepeda, Setiap Hari Jualan Tahu "
Posting Komentar