السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
SALAM SEJAHTERA untuk kita semua pembaca sekalian kali ini BERITA LOMBOK akan menyampaikan berita terkait 300 TKI Disekap dan Disiksa di Riyadh, Sebagian Besar Asal NTB, simak berita selengkapnya berikut ini.
Sekitar 300 Tenaga Kerja Indonesia (TKI) diduga disekap dan disiksa di Riyadh, Arab Saudi. Bahkan, ada yang sudah meninggal dunia dan dikuburkan pihak penampungan di bawah kolom lift. Informasi ini menambah peristiwa getir yang dialami TKI di luar negeri.
Direktur Perlindungan WNI dan Bantuan Hukum Luar Negeri, H. Lalu Muhammad Iqbal membenarkan ada 300 orang TKI diduga disekap. Informasi terakhir yang diterimanya, sudah ditangani KBRI di Arab Saudi. “Sebagian besar berasal dari NTB,” ungkapnya usai menggelar pertemuan koordinasi dan bimbingan teknis penanganan masalah WNI di Mataram, Jumat (31/3).
Dia mengaku belum tahu perkembangan terbaru penanganan atas penyiksaan dan penyekapan TKW di Riyadh itu. Di luar proses penanganan itu, dia menyayangkan keberangkatan mereka yang diduga ilegal atau non prosedural.
Kejadian yang dialami itu merupakan resiko bagi TKI non prosedural. Kendati demikian, pemerintah Indonesia tetap menangani sama dengan yang prosedural.
“Mengenai adanya penyiksaan, kami sudah terima laporan. Masih diverifikasi dan itu mendapat dukungan penuh dari Arab Saudi,” cetusnya.
Sementara Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi menambahkan, persoalan tersebut terjadi akibat masalah pengiriman non prosedural. Padahal sangat diharapkan kepada masyarakat yang ingin ke luar negeri mencari pekerjaan agar menggunakan jalur prosedural karena sangat penting untuk keamanan dan kenyamanan TKI itu sendiri, termasuk penting juga bagi pemerintah dalam penanganan ketika bermasalah.
“Kalau melalui jalur prosedural lebih mudah lindungi karena tercatat. Sedangkan non prosedural, mereka tidak tercatat apalagi terlapor. Kemampuan pemerintah terbatas, tidak bisa pantau seluruh TKI,” terangnya.
Oleh karena itu, dia bersama jajaran sudah bertemu Gubernur NTB, TGH M Zainul Majdi untuk memperkuat kerjasama menjaga hulu. Sedangkan hilir merupakan tugas tim perlindungan di Pemerintah Pusat. Disinggung jaminan penanganan setidaknya para TKI tersebut dipulangkan dengan selamat sampai daerah asal? Retno menegaskan, tetap akan ditangani. Sementara itu, Gubernur NTB, TGH M Zainul Majdi mengatakan, masih menunggu konfirmasi Kemenlu. “Hanya Allah yang bisa menjamin keseluruhannya baik-baik saja,” pungkasnya.
Sekitar 300 Tenaga Kerja Indonesia (TKI) diduga disekap dan disiksa di Riyadh, Arab Saudi. Bahkan, ada yang sudah meninggal dunia dan dikuburkan pihak penampungan di bawah kolom lift. Informasi ini menambah peristiwa getir yang dialami TKI di luar negeri.
ilustrasi TKI |
Direktur Perlindungan WNI dan Bantuan Hukum Luar Negeri, H. Lalu Muhammad Iqbal membenarkan ada 300 orang TKI diduga disekap. Informasi terakhir yang diterimanya, sudah ditangani KBRI di Arab Saudi. “Sebagian besar berasal dari NTB,” ungkapnya usai menggelar pertemuan koordinasi dan bimbingan teknis penanganan masalah WNI di Mataram, Jumat (31/3).
Dia mengaku belum tahu perkembangan terbaru penanganan atas penyiksaan dan penyekapan TKW di Riyadh itu. Di luar proses penanganan itu, dia menyayangkan keberangkatan mereka yang diduga ilegal atau non prosedural.
Kejadian yang dialami itu merupakan resiko bagi TKI non prosedural. Kendati demikian, pemerintah Indonesia tetap menangani sama dengan yang prosedural.
“Mengenai adanya penyiksaan, kami sudah terima laporan. Masih diverifikasi dan itu mendapat dukungan penuh dari Arab Saudi,” cetusnya.
Sementara Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi menambahkan, persoalan tersebut terjadi akibat masalah pengiriman non prosedural. Padahal sangat diharapkan kepada masyarakat yang ingin ke luar negeri mencari pekerjaan agar menggunakan jalur prosedural karena sangat penting untuk keamanan dan kenyamanan TKI itu sendiri, termasuk penting juga bagi pemerintah dalam penanganan ketika bermasalah.
“Kalau melalui jalur prosedural lebih mudah lindungi karena tercatat. Sedangkan non prosedural, mereka tidak tercatat apalagi terlapor. Kemampuan pemerintah terbatas, tidak bisa pantau seluruh TKI,” terangnya.
Oleh karena itu, dia bersama jajaran sudah bertemu Gubernur NTB, TGH M Zainul Majdi untuk memperkuat kerjasama menjaga hulu. Sedangkan hilir merupakan tugas tim perlindungan di Pemerintah Pusat. Disinggung jaminan penanganan setidaknya para TKI tersebut dipulangkan dengan selamat sampai daerah asal? Retno menegaskan, tetap akan ditangani. Sementara itu, Gubernur NTB, TGH M Zainul Majdi mengatakan, masih menunggu konfirmasi Kemenlu. “Hanya Allah yang bisa menjamin keseluruhannya baik-baik saja,” pungkasnya.
BACA JUGA:
- Nelayan Asal Lombok Timur Pergi Menangkap Ikan Pulang Jadi Mayat
- Ini Dia Duta Lingkungan Hidup Kabupaten Lombok Tengah
- 2 Pantai di Lombok Masuk Kategori Pantai Terindah di Dunia Versi Majalah Vogue Korea
- Banjir Menerjang Dua Desa di Lombok Barat
- Ini Dia Tujuan Ditenggelamkannya puluhan Vespa Klasik di Gili Trawangan
0 Response to "300 TKI Disekap dan Disiksa di Riyadh, Sebagian Besar Asal NTB"
Posting Komentar