السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
SALAM SEJAHTERA untuk kita semua pembaca sekalian kali ini BERITA LOMBOK akan menyampaikan berita terkait Sembalun Lombok Timur Juara Destinasi Bulan Madu Halal Terbaik Dunia, simak berita selengkapnya berikut ini.
Ada banyak komunitas pecinta sepeda motor di Mataram, terutama sepeda motor yang masuk kategori antik. Diantaranya adalah komunitas pecinta motor Honda C70. Mereka menamakan diri “Lobster” (Lombok Skuter) C 70.
Yang penting kumpul. Itu adalah salah satu pegangan komunitas ini. Berawal dari kesamaan hobi sebagai kolektor sepeda motor merek Honda C70, mereka membentuk perkumpulan. Pada tahun 70-an, sepeda motor jenis ini demikian populer. Kini Honda C70 tetap banyak diminati meski tampilannya old fashion.
Rata-rata anggota komunitas justru anak-anak muda. Perkumpulan “Lobster” dibentuk sekitar dua tahun silam.
Ibob Ren Firdaus, salah satu anggota komunitas menjelaskan. Ia dan teman-temannya adalah sesame pecinta motor antik. Agar motor antik C70 terlihat semakin semakin klasik dan keren, harus ada beberapa sentuhan. Pemilik bahkan tidak tanggung-tanggung melakukan modifikasi total.
Anggota komunitas terus bertambah dari yang awalnya 20 orang saat ini mencapai 70 orang. Ibob misalnya, memberikan sentuhan sepeda motornya memakai warna merah. Ia mengakui tak banyak laki-laki menggemari motor tua. Ia juga banyak bercerita kisah-kisahnya berburu motor tua saat ditemui kemarin. Ia harus mendatangi satu tempat ke tempat rongsokan lainnya. “Cara mendapatkan ya penuh perjuangan. Meski tidak mahal, tapi keunikan yang kita rasakan dan membuat kita puas,” ungkapnya.
Ia membeberkan modifikasi yang dilakukan pada motor tua kesayangannya tidak serta merta langsung begitu saja. Sisa uang belanja disisihkan hanya untuk membeli komponen motor yang diperlukan. Komponen juga kadang didapat dari sesama anggota komunitas yang sama-sama menggemari Honda C70. “ Itulah keuntungannya mempunyai komunitas motor. Hobi kita tersalurkan. Kitapun dapat terbantu jika kesulitan mencari spare part. Mereka biasa ikut membantu mencarikan,” imbuhnya.
Banyak sudah yang mengincar motor tua miliknya itu. Bahkan ada yang rela ingin menukarnya dengan motor baru. Akan tetapi ia menegaskan tidak akan menjualnya. “ Saya dengan motor ini sudah tak bisa terpisahkan lagi. Dengan motor ini, telah banyak sejarah yang dilalui,” ungkapnya.
Setiap minggu ia berkumpul bersama anggota dalam rangka diskusi bareng atau kegiatan positif lainnya. Touring berkala juga dilakukan sembari menikmati suasana alam yang indah. “ Kita enak kumpul, meski pakai motor butut. Tetap kenangan yang indah yang tidak terlupakan,” pungkasnya.
Anggota komunitas lainnya, Ibrahim, mengaku hal sama. Berkumpul bersama sesame pecinta Honda C70 sangat nikmat. “ Kadang kita berlebihan lebih sayang motor tua ketimbang istri,” ungkapnya berkelakar.
Ada banyak komunitas pecinta sepeda motor di Mataram, terutama sepeda motor yang masuk kategori antik. Diantaranya adalah komunitas pecinta motor Honda C70. Mereka menamakan diri “Lobster” (Lombok Skuter) C 70.
Yang penting kumpul. Itu adalah salah satu pegangan komunitas ini. Berawal dari kesamaan hobi sebagai kolektor sepeda motor merek Honda C70, mereka membentuk perkumpulan. Pada tahun 70-an, sepeda motor jenis ini demikian populer. Kini Honda C70 tetap banyak diminati meski tampilannya old fashion.
KUMPUL : Anggota “Lobster” (Lombok Skuter) C 70 saat berkumpul di Jalan Udayana kemarin malam (Sudir/Radar Lombok) |
Rata-rata anggota komunitas justru anak-anak muda. Perkumpulan “Lobster” dibentuk sekitar dua tahun silam.
Ibob Ren Firdaus, salah satu anggota komunitas menjelaskan. Ia dan teman-temannya adalah sesame pecinta motor antik. Agar motor antik C70 terlihat semakin semakin klasik dan keren, harus ada beberapa sentuhan. Pemilik bahkan tidak tanggung-tanggung melakukan modifikasi total.
Anggota komunitas terus bertambah dari yang awalnya 20 orang saat ini mencapai 70 orang. Ibob misalnya, memberikan sentuhan sepeda motornya memakai warna merah. Ia mengakui tak banyak laki-laki menggemari motor tua. Ia juga banyak bercerita kisah-kisahnya berburu motor tua saat ditemui kemarin. Ia harus mendatangi satu tempat ke tempat rongsokan lainnya. “Cara mendapatkan ya penuh perjuangan. Meski tidak mahal, tapi keunikan yang kita rasakan dan membuat kita puas,” ungkapnya.
Ia membeberkan modifikasi yang dilakukan pada motor tua kesayangannya tidak serta merta langsung begitu saja. Sisa uang belanja disisihkan hanya untuk membeli komponen motor yang diperlukan. Komponen juga kadang didapat dari sesama anggota komunitas yang sama-sama menggemari Honda C70. “ Itulah keuntungannya mempunyai komunitas motor. Hobi kita tersalurkan. Kitapun dapat terbantu jika kesulitan mencari spare part. Mereka biasa ikut membantu mencarikan,” imbuhnya.
Banyak sudah yang mengincar motor tua miliknya itu. Bahkan ada yang rela ingin menukarnya dengan motor baru. Akan tetapi ia menegaskan tidak akan menjualnya. “ Saya dengan motor ini sudah tak bisa terpisahkan lagi. Dengan motor ini, telah banyak sejarah yang dilalui,” ungkapnya.
Setiap minggu ia berkumpul bersama anggota dalam rangka diskusi bareng atau kegiatan positif lainnya. Touring berkala juga dilakukan sembari menikmati suasana alam yang indah. “ Kita enak kumpul, meski pakai motor butut. Tetap kenangan yang indah yang tidak terlupakan,” pungkasnya.
Anggota komunitas lainnya, Ibrahim, mengaku hal sama. Berkumpul bersama sesame pecinta Honda C70 sangat nikmat. “ Kadang kita berlebihan lebih sayang motor tua ketimbang istri,” ungkapnya berkelakar.
BACA JUGA :
- Sembalun Lombok Timur Juara Destinasi Bulan Madu Halal Terbaik Dunia
- Hujan Deras Menyebabkan Banjir dan Longsor di Lombok
- Saat Asyik Selfie Pemuda Asal Lombok Tengah Meniggal Karena Jatuh Dari Air Terjun Benang Stokel
Sekian INFO BERITA LOMBOK yang kami lansir dari radarlombok semoga bermanfaat jangan lupa LIKE FANS PAGE dan silahkan di SHARE Terima kasih atas kunjungan anda.....
0 Response to "Pecinta Motor Antik Honda C70 Serasa Suasana Tahun 70-an"
Posting Komentar