السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
SALAM SEJAHTERA untuk kita semua pembaca sekalian kali ini BERITA LOMBOK akan menyampaikan berita terkait 70 Ribu Lebih Janda di Lombok Timur Jadi Kepala Keluarga, simak berita selengkapnya berikut ini.
Jumlah perempuan yang menjadi kepala keluarga (peka) di Lombok Timur (Lotim) cukup tinggi. Dari data yang ada di Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (DP2KB) Lotim, perempuan yang jadi kepala rumah tangga 70 ribu orang.
Kepala DP2KB Lotim, H. Suroto, pada Suara NTB menjelaskan, tingginya jumlah perempuan yang menjadi single fighter dalam mengurus keluarga ini belum termasuk janda-janda yang suaminya pergi menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI). “Kalau Jamal (Janda Malaysia) itu kan belum resmi meski jumlahnya cukup banyak,” ucapnya.
Jumlah perempuan kepala keluarga yang resmi didata, lanjutnya, mereka yang sudah ditinggal cerai oleh suaminya. Termasuk ditinggal mati suaminya. Meski ditinggal suami sebagai kepala keluarga, namun diyakini Suroto perempuan Lotim ini cukup tangguh untuk menghadapi tantangan hidup.
Dari pantauannya di lapangan, banyak perempuan menjadi pekerja keras. Meski ditinggal suami, bukan berarti tidak bisa berbuat apa-apa untuk kelanjutan hidupnya. Hanya saja bagi yang sudah usianya masuk kategori lansia, dibutuhkan sentuhan tangan dari pemerintah daerah untuk memperhatikan kelanjutan hidupnya.
Ditambahkan, banyaknya perempuan yang menjadi kepala keluarga ini disebut juga karena angka harapan hidup (AHH) perempuan lebih tinggi dibandingkan laki-laki. Hal ini terlihat jumlah perempuan usia 75 tahun ke atas itu lebih banyak perempuan.
Sejauh ini, bagi perempuan lansia yang miskin sudah ada perhatian dari pemerintah daerah. “Hak dari lansia ini kan diatur undang-undang. Pemerintah sudah peduli. Tidak ada perempuan tua di Lotim yang dibiarkan telantar,” klaimnya.
BACA JUGA:
Jumlah perempuan yang menjadi kepala keluarga (peka) di Lombok Timur (Lotim) cukup tinggi. Dari data yang ada di Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (DP2KB) Lotim, perempuan yang jadi kepala rumah tangga 70 ribu orang.
ilustrasi |
Kepala DP2KB Lotim, H. Suroto, pada Suara NTB menjelaskan, tingginya jumlah perempuan yang menjadi single fighter dalam mengurus keluarga ini belum termasuk janda-janda yang suaminya pergi menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI). “Kalau Jamal (Janda Malaysia) itu kan belum resmi meski jumlahnya cukup banyak,” ucapnya.
Jumlah perempuan kepala keluarga yang resmi didata, lanjutnya, mereka yang sudah ditinggal cerai oleh suaminya. Termasuk ditinggal mati suaminya. Meski ditinggal suami sebagai kepala keluarga, namun diyakini Suroto perempuan Lotim ini cukup tangguh untuk menghadapi tantangan hidup.
Baca juga: Wanita Penyebar Berita Hoax Penculikan Anak di Lombok Timur Diperiksa Polisi
Ditambahkan, banyaknya perempuan yang menjadi kepala keluarga ini disebut juga karena angka harapan hidup (AHH) perempuan lebih tinggi dibandingkan laki-laki. Hal ini terlihat jumlah perempuan usia 75 tahun ke atas itu lebih banyak perempuan.
Baca juga: TKW Asal Lombok Timur ini Melahirkan di Atas Bus Saat Pulang Kampung
Sejauh ini, bagi perempuan lansia yang miskin sudah ada perhatian dari pemerintah daerah. “Hak dari lansia ini kan diatur undang-undang. Pemerintah sudah peduli. Tidak ada perempuan tua di Lotim yang dibiarkan telantar,” klaimnya.
BACA JUGA:
- Siti Marmanah, Aremanita Asal Lombok yang Cinta Mati Arema FC
- Dua Artis Korea Bantu Promosikan Wisata Lombok
- Bali dan Lombok Masuk 10 Besar Destinasi Pilihan Traveller Dunia
0 Response to "70 Ribu Lebih Janda di Lombok Timur Jadi Kepala Keluarga"
Posting Komentar