السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
SALAM SEJAHTERA untuk kita semua pembaca sekalian kali ini BERITA LOMBOK akan menyampaikan berita terkait Cerita Calon TKI Asal Lombok Timur yang Akhirnya Terdampar di Jawa Tengah, simak berita selengkapnya berikut ini.
Trisnawati (34) tidak mampu menahan air matanya. Bagaimana tidak, mimpinya untuk menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dan membahagiakan keluarganya pupus sudah.
Kesedihan perempuan asal Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) terlihat saat tim gabungan dari Deputi BNP2TKI (Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI) serta BP3TKI (Balai Pengawasan Penempatan dan Perlindungan TKI) Jawa Tengah (Jateng), menggerebek rumah Hermawan pada Kamis (12/1/2017) malam, lantaran diduga sebagai penyalur ilegal.
“Kita tidak tahu pak kalau seperti ini, katanya dari orang yang mencarikan jalan itu PT ini bener dan tidak ada masalah. Dari rumah itu pokoknya mau cari rezeki buat anak dan keluarga. Tapi malah seperti ini,” kata Trisnawati, sembari meneteskan air mata. Dia mengaku, ada lima temannya yang juga berada di penampungan tersebut.
Hal serupa juga dialami oleh Sumarni (42) warga Trenggalek. Niatnya ingin mencari rezeki di luar negeri untuk mencukupi ketiga anaknya dan suaminya harus pupus di tengah jalan.
Sumarni yang sebelumnya berangkat dan mendapatkan informasi lowongan dari tetangganya tersebut mengaku bingung.
Jika tidak jadi berangkat tanggung jawab ke keluarga seperti apa. Pasalnya, saat berangkat ia diberikan uang saku Rp 3 juta oleh keluarganya sebagai bekal untuk merantau.
“Ya malu saja pak, nanti gimana kalau di pulangkan lagi ke kampung, katanya mau keluar negeri, tapi malah terkena masalah seperti ini,” ucap Sumarni. Selain Trisnawati dan Sumarni masih ada 10 calon TKI lagi yang juga berada di penampungan tersebut.
Selama berada di penampungan, ke 12 calon TKI berada dalam satu kamar dengan ukuran kurang lebih 8 x 6 meter. Para calon TKI berharap kepada pemerintah untuk memberikan solusi terbaik.
“Kami pasrah pak, cuma kami minta ada kebijakan dari pemerintah saja. Karena niat kami itu bekerja untuk mencari rezeki yang baik untuk keluarga,” kata Trisnawati yang mengaku nekat meninggalkan anaknya yang baru berumur 13 bulan.
Sementara itu, Deputi BNP2TKI, Agusbin Subiantoro, didampingi kepala BP3TKI Jateng, Ade Rachman, mengatakan untuk sementara waktu sembari menunggu proses penyelidikan dari pihak terkait nantinya calon TKI tersebut bakal dititipkan di rumah tersebut.
Dan pihak dari pemerintah bakal mencarikan PT yang resmi agar nantinya 12 calon TKI itu dapat bekerja sesuai yang diharapkan.
“Nanti akan kita pikirkan, menunggu proses penyidikan. Dan mereka akan kita carikan penyalur yang bersih dan benar-benar resmi,” kata Agus, didampingi Ade Rachman.
Trisnawati (34) tidak mampu menahan air matanya. Bagaimana tidak, mimpinya untuk menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dan membahagiakan keluarganya pupus sudah.
Kesedihan perempuan asal Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) terlihat saat tim gabungan dari Deputi BNP2TKI (Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI) serta BP3TKI (Balai Pengawasan Penempatan dan Perlindungan TKI) Jawa Tengah (Jateng), menggerebek rumah Hermawan pada Kamis (12/1/2017) malam, lantaran diduga sebagai penyalur ilegal.
“Kita tidak tahu pak kalau seperti ini, katanya dari orang yang mencarikan jalan itu PT ini bener dan tidak ada masalah. Dari rumah itu pokoknya mau cari rezeki buat anak dan keluarga. Tapi malah seperti ini,” kata Trisnawati, sembari meneteskan air mata. Dia mengaku, ada lima temannya yang juga berada di penampungan tersebut.
Hal serupa juga dialami oleh Sumarni (42) warga Trenggalek. Niatnya ingin mencari rezeki di luar negeri untuk mencukupi ketiga anaknya dan suaminya harus pupus di tengah jalan.
Sumarni yang sebelumnya berangkat dan mendapatkan informasi lowongan dari tetangganya tersebut mengaku bingung.
Jika tidak jadi berangkat tanggung jawab ke keluarga seperti apa. Pasalnya, saat berangkat ia diberikan uang saku Rp 3 juta oleh keluarganya sebagai bekal untuk merantau.
“Ya malu saja pak, nanti gimana kalau di pulangkan lagi ke kampung, katanya mau keluar negeri, tapi malah terkena masalah seperti ini,” ucap Sumarni. Selain Trisnawati dan Sumarni masih ada 10 calon TKI lagi yang juga berada di penampungan tersebut.
Selama berada di penampungan, ke 12 calon TKI berada dalam satu kamar dengan ukuran kurang lebih 8 x 6 meter. Para calon TKI berharap kepada pemerintah untuk memberikan solusi terbaik.
“Kami pasrah pak, cuma kami minta ada kebijakan dari pemerintah saja. Karena niat kami itu bekerja untuk mencari rezeki yang baik untuk keluarga,” kata Trisnawati yang mengaku nekat meninggalkan anaknya yang baru berumur 13 bulan.
Sementara itu, Deputi BNP2TKI, Agusbin Subiantoro, didampingi kepala BP3TKI Jateng, Ade Rachman, mengatakan untuk sementara waktu sembari menunggu proses penyelidikan dari pihak terkait nantinya calon TKI tersebut bakal dititipkan di rumah tersebut.
Dan pihak dari pemerintah bakal mencarikan PT yang resmi agar nantinya 12 calon TKI itu dapat bekerja sesuai yang diharapkan.
“Nanti akan kita pikirkan, menunggu proses penyidikan. Dan mereka akan kita carikan penyalur yang bersih dan benar-benar resmi,” kata Agus, didampingi Ade Rachman.
BACA JUGA :
- Daftar Nama Calon TKW Asal Lombok Timur Yang Diamankan di Jawa Tengah
- Keindahan Air Terjun Gangga dan Mitos Desa yang Hilang di Lombok Utara
- Gubernur NTB, TGH, M. Zainul Majdi Angkat Bicara Soal Naiknya Biaya Pengurusan Dokumen Kendaraan
- Belasan Rumah Warga di Desa Rempung Peringgasela Lombok Timur Tergenang Banjir
Sekian INFO BERITA LOMBOK yang kami lansir dari joglosemar semoga bermanfaat jangan lupa LIKE FANS PAGE dan silahkan di SHARE Terima kasih atas kunjungan anda.....
0 Response to "Cerita Calon TKI Asal Lombok Timur yang Akhirnya Terdampar di Jawa Tengah"
Posting Komentar