Jika tanaman kangkung punah, Pulau Lombok akan tenggelam

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
SALAM SEJAHTERA untuk kita semua pembaca sekalian kali ini  BERITA LOMBOK akan menyampaikan berita terkait Jika tanaman kangkung punah, Pulau Lombok akan tenggelam, simak berita selengkapnya berikut ini.

Petani di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat diajak untuk mengembangkan kangkung sebagai komoditas andalan daerah dengan menggunakan sistem hidroponik sebagai solusi pemanfaatan lahan sempit.

Salah seorang petani di Kota Mataram H Masbuhin di Mataram, Senin (5/12), mengatakan, pola tanam kangkung dengan sistem hidroponik ini sekaligus untuk melestarikan kangkung khas Kota Mataram dan Pulau Lombok secara umum.
Jika tanaman kangkung punah, Pulau Lombok akan tenggelam
Kangkung Lombok

“Jika tanaman kangkung di daerah ini punah, maka Pulau Lombok juga akan tenggelam sebab Kangkung Lombok sudah sangat terkenal bahkan bisa dikatakan mendunia,” katanya.

Terkait dengan itu, lanjutnya, untuk mengantisipasi penyempitan lahan akibat alih fungsi dan pencemaran air sungai yang juga menjadi lahan taman kangkung, pola hidroponik ini sangat tepat.

Menurutnya, dengan menggunakan sistem hidroponik pemeliharaan kangkung jauh lebih mudah dan sederhana, sebab petani hanya mencairkan pupuk dan menaruh bibitnya dan kangkung akan tubuh sumur.

“Beberapa minggu kemudian kangkung sudah bisa dipanen. Petani tidak perlu lagi mengatur air dan membersihkan rumput atau sampah di sela tanaman kangkung,” ujarnya.

Masbuhin mengakui, modal awal untuk membuat tanaman kangkung sistem hidroponik ini lumayan besar tapi lebih kecil jika dibandingkan petani sewa lahan.

Untuk media tanam hidroponik petani cukup membuat satu unit saja, dan itu bisa digunakan berkali-kali.

“Tapi jika petani ingin membudidayakan lebih banyak lagi, petani tinggal menambah media tanamnya saja. Untuk meringankan petani, pemerintah kota kita harapkan bisa memberikan bantuan modal awal,” katanya.

Berdasarkan hasil uji laboratorium kandungan gizi untuk tanaman kangkung sistem hidroponik hampir sama dengan di sawah dan sungai.

Tapi, kangkung sistem hidroponik rasanya lebih renyah dan lebih higienis sehingga mudah untuk masuk pasar-pasar modern.

“Permintaan kangkung di rumah makan, hotel dan pasar moderan cukup tinggi dan ini menjadi peluang petani mulai mengembangkan pola taman hidroponik terutama untuk kangkung,” katanya.

Kepala Dinas Pertanian Kelautan dan Perikanan Kota Mataram H Mutawalli sebelumnya mengatakan, kangkung di Kota Mataram memiliki jenis yang spesifik baik dari tekstur maupun rasa yang berbeda dengan kangkung-kangkung dari daerah lain.

“Ini tentu menjadi peluang bagi Kota Mataram dalam upaya pengembangannya,” katanya.

Dia mengakui, areal tanam kangkung di Kota Mataram setiap tahun terus berkurang dan hingga saat ini tersisa hanya 28 hektare dari 40 hektare beberapa tahun lalu.

Berkurangnya areal tanaman kangkung karena tingginya alih fungsi lahan, salah satunya di kawasan Pesongoran yang dulunya menjadi sentra budi daya kangkung seluas 20 hektare, sekarang terus menurun.

“Petani kangkung saat ini banyak memanfaatkan sungai, tapi itu hanya bisa dilakukan saat musim kemarau. Kalau musim hujan, air sungai besar dan tidak bisa ditanami,” ujarnya.

Oleh karena itu diperlukan teknologi baru dalam upaya pelestarian tamanan kangkung.

BACA JUGA :

Sekian INFO BERITA LOMBOK yang kami lansir dari kicknews semoga bermanfaat jangan lupa LIKE FANS PAGE dan silahkan di SHARE Terima kasih atas kunjungan anda.....

0 Response to "Jika tanaman kangkung punah, Pulau Lombok akan tenggelam"

Posting Komentar

×