السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
SALAM SEJAHTERA untuk kita semua pembaca sekalian kali ini BERITA LOMBOK akan menyampaikan berita terkait Baru Beroperasi Bus Rappid Transit (BRT) di Lombok Sudah Rusak, simak berita selengkapnya berikut ini.
Berangsur-angsur warga mulai memanfaatkan Bus Rappid Transit (BRT). Sejak dilaunching 21 November lalu, jumlah para pelajar yang memanfaatkan layanan BRT terus bertambah.
Namun ini belum diikuti penumpang umum. Beberapa warga, terlihat masih enggan naik BRT dengan berbagai alasan. Mereka lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi.
“Kalau pelajar sudah mau memanfaatkan BRT,” kata General Manager (GM) Perum Damri Cabang Mataram Nursyamsu pada Lombok Post.
Namun ia yakin pengguna BRT dari kalangan umum bakal terus bertambah. Saat ini, disebutnya masih dalam tahap sosialisasi. Warga juga masih belum familiar dengan angkutan massal itu. Baik itu, terkait koridor dan tarif angkutan.
“Kalau masyarakat umum belum banyak menumpang BRT karena juga masih tahap sosialisasi,” tegasnya.
Tarif angkutan BRT untuk umum dikenakan Rp 4 ribu sekali jalan. Layanan BRT mulai keluar dari pool sejak pukul 05.30 Wita. Sedangkan pelayanan transporasi diberikan mulai pukul 06.00 Wita. BRT kembali ke pool sekitar pukul 15.40 Wita.
“Pelayanannya belum sampai malam,” terangnya.
Namun, ketika BRT mulai jadi pilihan transportasi masyarakat, Nursyamsu menyampaikan kabar kurang bagus. Sejak Kamis lalu, sudah 20 bus dioperasikan di koridor-koridor BRT. Bus tersebut belum bisa dioperasikan semua. Sebab lima unit lain ternyata harus diservice berkala.
“Hari ini operasi 20 unit. Ada lima unit harus service berkala di Hino dan ada beberapa unit alami gangguan AC dan rem,” terang Nursyamsu.
Gangguan teknis memang tidak sampai mengakibatkan BRT mangkrak. Hanya saja, persoalan rem dan AC bisa menimbulkan ketidaknyamanan dan ancaman keselamatan. Karenanya masyarakat diminta bersabar. Sampai akhirnya BRT siap dioperasikan penuh.
“Iya karena lama gak dipakai. Dari bulan Februari. Jadi ada gangguan di luar dugaan,” terangnya.
Anggota Komisi III DPRD Kota Mataram I Ketut Sugiartha sudah mewanti-wanti agar pihak yang ditunjuk mengoperasikan BRT harus bisa melakukan pemeliharaan dengan sebaik-baiknya.
“Jangan anggaran besar, tapi BRT makin lama makin jorok, tidak terawat, bau. Itu kan tidak sesuai harapan. Harus ada komitmen untuk ini,” imbuhnya.
Menurutnya, Dishubkominfo bisa mengambil peran pengawasan itu. Bagaimanapun anggaran yang nantinya diajukan pemerintah untuk mensubsidi BRT berasal dari rakyat. Pada akhirnya, sebesar-besarnya harus untuk kemanfaatan rakyat.
“Kalau ada persoalan tentang BRT ini, masyarakat harus diinformasikan. Sebab bagaimanapun, kalau BRT sudah mengaspal, akan jadi tumpuan transportasi mereka,” ulasnya.
Berangsur-angsur warga mulai memanfaatkan Bus Rappid Transit (BRT). Sejak dilaunching 21 November lalu, jumlah para pelajar yang memanfaatkan layanan BRT terus bertambah.
Namun ini belum diikuti penumpang umum. Beberapa warga, terlihat masih enggan naik BRT dengan berbagai alasan. Mereka lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi.
“Kalau pelajar sudah mau memanfaatkan BRT,” kata General Manager (GM) Perum Damri Cabang Mataram Nursyamsu pada Lombok Post.
|
Namun ia yakin pengguna BRT dari kalangan umum bakal terus bertambah. Saat ini, disebutnya masih dalam tahap sosialisasi. Warga juga masih belum familiar dengan angkutan massal itu. Baik itu, terkait koridor dan tarif angkutan.
“Kalau masyarakat umum belum banyak menumpang BRT karena juga masih tahap sosialisasi,” tegasnya.
Tarif angkutan BRT untuk umum dikenakan Rp 4 ribu sekali jalan. Layanan BRT mulai keluar dari pool sejak pukul 05.30 Wita. Sedangkan pelayanan transporasi diberikan mulai pukul 06.00 Wita. BRT kembali ke pool sekitar pukul 15.40 Wita.
“Pelayanannya belum sampai malam,” terangnya.
Namun, ketika BRT mulai jadi pilihan transportasi masyarakat, Nursyamsu menyampaikan kabar kurang bagus. Sejak Kamis lalu, sudah 20 bus dioperasikan di koridor-koridor BRT. Bus tersebut belum bisa dioperasikan semua. Sebab lima unit lain ternyata harus diservice berkala.
“Hari ini operasi 20 unit. Ada lima unit harus service berkala di Hino dan ada beberapa unit alami gangguan AC dan rem,” terang Nursyamsu.
Gangguan teknis memang tidak sampai mengakibatkan BRT mangkrak. Hanya saja, persoalan rem dan AC bisa menimbulkan ketidaknyamanan dan ancaman keselamatan. Karenanya masyarakat diminta bersabar. Sampai akhirnya BRT siap dioperasikan penuh.
“Iya karena lama gak dipakai. Dari bulan Februari. Jadi ada gangguan di luar dugaan,” terangnya.
Anggota Komisi III DPRD Kota Mataram I Ketut Sugiartha sudah mewanti-wanti agar pihak yang ditunjuk mengoperasikan BRT harus bisa melakukan pemeliharaan dengan sebaik-baiknya.
“Jangan anggaran besar, tapi BRT makin lama makin jorok, tidak terawat, bau. Itu kan tidak sesuai harapan. Harus ada komitmen untuk ini,” imbuhnya.
Menurutnya, Dishubkominfo bisa mengambil peran pengawasan itu. Bagaimanapun anggaran yang nantinya diajukan pemerintah untuk mensubsidi BRT berasal dari rakyat. Pada akhirnya, sebesar-besarnya harus untuk kemanfaatan rakyat.
“Kalau ada persoalan tentang BRT ini, masyarakat harus diinformasikan. Sebab bagaimanapun, kalau BRT sudah mengaspal, akan jadi tumpuan transportasi mereka,” ulasnya.
BACA JUGA :
- Saat Asyik Selfie Pemuda Asal Lombok Tengah Meniggal Karena Jatuh Dari Air Terjun Benang Stokel
- Jika tanaman kangkung punah, Pulau Lombok akan tenggelam
- Tiga wakil Lombok Jadi Juara Destinasi Halal Dunia di ajang World Halal Tourism Award (WHTA) 2016
- Dua Air Terjun Tersembunyi di Kerandangan Sengigi Lombok Barat
Sekian INFO BERITA LOMBOK yang kami lansir dari lombokpost semoga bermanfaat jangan lupa LIKE FANS PAGE dan silahkan di SHARE Terima kasih atas kunjungan anda.....
0 Response to "Baru Beroperasi Bus Rappid Transit (BRT) di Lombok Sudah Rusak"
Posting Komentar