Assalamualaikum.wr.wb…
SALAM SEJAHTERA pembaca setia BERITA LOMBOK sekalian kali ini kami
akan menyampaikan berita tentang 72.841 keluarga di Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa masih dilanda krisis air bersih. Simak berita
selengkapnya berikut ini.
Hujan telah mengguyur wilayah NTB, bahkan di Kota Mataram dan Lombok Barat sempat terjadi banjir. Tapi bukan berarti masalah kekeringan sudah selesai.
Sebanyak 72.841 keluarga di Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa masih dilanda krisis air bersih. Warga yang tersebar di 66 desa dan 30 kecamatan ini masih kesulitan mendapatkan air untuk kebutuhan sehari-hari.
72.841 keluarga di Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa masih dilanda krisis air bersih |
Wilayah terparah adalah Kabupaten Lombok Timur dengan 20.201 kepala keluarga (KK) terdampak kekeringan. Mereka tersebar di kecamatan Jerowaru, Keruak dan Terara. Demikian juga Lombok Tengah dengan 3.101 KK di tiga kecamatan yakni Pujut, Praya Timur dan Jonggat.
Lombok Utara dengan 2.102 KK di tiga kecamatan yakni Tanjung, Kayangan dan Gangga. Lombok Barat dengan 4.220 KK terdampak di lima kecamatan yakni di Bantir Gerung, Batu Layar, Kuripan, Sekotong dan Sekotong Tengah.
Di Kabupaten Sumbawa dengan 9.028 KK di enam kecamatan yakni Batu Lanteh, Moyo Hilir, Lape, Lopok, Moyo Utara dan Maronge. Kabupaten Dompu dengan 3.548 KK di kecamatan Woja, Manggalewa, Pajo, Pekat, Kilo, Hu’u dan Dompu. Sementara di Bima terdapat 1.017 keluarga di kecamatan Donggo, Soromandi, dan Wera.
Kepala Dinas Sosial Kependudukan dan Catatan Sipil (Disosdukcapil) NTB H. Ahsanul Khalik mengatakan, untuk wilayah Pulau Lombok sudah ditangani dengan droping air dari Disosdukcapil, BPBD NTB, pemkab dan pihak lainnya. Sehingga hampir semua sudah dibagikan air bersih. ”Yang di Pulau Sumbawa ditangani dinas sosial dan BPBD masing-masing kabupaten,” ujarnya.
Beberapa waktu lalu, tim Disosdukcapil sudah turun melakukan pembagian air bersih di beberapa lokasi di Kecamatan Jerowaru Lombok Timur. Warga masih berebut mendapatkan air bersih. Karena cuaca di lokasi masih cukup panas salah satunya di Desa Seriwe. Meski hujan lebat terjadi di Mataram, namun beberapa wilayah menurutnya belum terkena hujan.
”Hujannya kan tidak merata, di Pulau Sumbawa nyaris belum ada, begitu juga di beberapa daerah Lombok hujannya sebatas gerimis saja,” kata Khalik.
Menurutnya, masalah kekeringan perlu penanganan secara terintegrasi dan komprehensif bersama SKPD yang lain. Sehingga dalam jangka panjang masalah krisis air bisa ditangani. ”Bukan seperti sekarang droping air tidak menyelesaikan masalah,” katanya.
Misalnya, jika lokasi tersebut dilakukan pipanisasi, maka harus dipasangkan pipa air. Jika membutuhkan sumur bor, maka dibuatkan. Tapi untuk daerah pinggiran harus dipikirkan untuk penyulingan air laut dalam skala besar. Meskipun untuk itu membutuhkan dana besar dan ahli yang andal. ”Dana desa di wilayah yang selalu kekeringan dialokasikan untuk penanganan kekeringan,” ujarnya.
Meski demikian, solusi untuk kawasan ini memang butuh waktu panjang dan secara perlahan. Perlu ada tim yang dibentuk dinas sosial atau BPBD untuk mengkaji problem di sana. Kemudian melibatkan peneliti dan akademisi di bidang air dan sosial. ”Pasti ada faktor X juga terkait kondisi sosial di sana yang harus ditelaah,” katanya.
Misalnya, topografi Jerowaru yang cukup rumit dengan jarak antar rumah cukup jauh. Sehingga perlu ada kajian serius tentang hal ini. Untuk itu, ia juga akan berkoordinasi dengan instansi lain seperti BPBD dan masing-masing kabupaten/kota untuk merumuskan solusi jangka panjang masalah air ini.
Terpisah, Kepala BPBD NTB Muhammad Rum mengaku belum bisa berkomentar banyak terkait data tersebut. Karena pihaknya perlu berkoordinasi terlebih dahulu dengan dinas sosial untuk menyingkronkan program.
SUMBER : http://www.lombokpost.net/
BACA JUGA :
- Gunung Barujari meletus, lontarkan abu vulkanik setinggi 2000 meter, Abu diperkirakan sampai ke Mataram
- Desa Montong Ajan Kecamatan Praya Barat Daya Lombok Tengah
Disapu Banjir Bandang
- Banjir dan Longsor Melanda Gunungsari Lombok Barat Ratusan Warga Mengungsi
Demikian BERITA LOMBOK terkait 72.841 keluarga di Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa masih dilanda krisis air bersih semoga bermanfaat jangan lupa LIKE
FANS PAGE dan silahkan di SHARE Terima kasih atas kunjungan anda...
0 Response to "72.841 keluarga di Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa masih dilanda krisis air bersih"
Posting Komentar