ASSALAMUALAIKUM.WR.WB...
SALAM SEJAHTERA untuk kita semua. Para pembaca sekalian dimana pun anda berada INFO BERITA LOMBOK mengabarkan terkait tradisi Lebaran Topat di Lombok NTB, Simak Berita selengkapnya berikut ini.
Lebaran Topat atau Lebaran Ketupat di Lombok NTB
Lombok merupakan pulau yang memiliki banyak tradisi dan acara adat yang secara turun-temurun tetap dijaga dan dilestarikan oleh masyarakat suku sasak {warga Lombok}.
Kali ini kami akan menyampaikan informasi tentang salah satu tradisi seminggu setelah Hari Raya Idul Fitri ada tradisi unik yang di lakukan oleh warga Lombok yang di sebut dengan Lebaran Topat atau Lebaran Ketupat dirayakan setelah warga melaksanakan puasa sunah selama 6 hari di bulan Syawal dan ini merupakan Hari Raya Ke-2 setelah Hari Raya Idul Fitri bagi masyarakat suku sasak di Lombok.
ketupat |
Perayaan Lebaran Topat ini identik dengan pembuatan hidangan berupa ketupat sebagai pengganti nasi sesuai dengan namanya topat yang berarti ketupat menjadi hidangan utama bagi masyarakat lombok dalam prayaan tradisi tahunan ini.
Sudah menjadi tradisi di masyarakat, merayakan Lebaran Topat dengan berbagai kegiatan salah satunya dengan ziarah makam khususnya ke makam-makam para wali yang berjasa menyebarkan Islam di Lombok. Setelah ziarah, biasanya masyarakat menuju ke objek wisata bersama sanak keluarga.
Terlepas dari segala bentuk selebrasi tersebut, sebenarnya dalam Lebaran Topat terkandung makna khusus. Lebaran Topat adalah sebuah analogi untuk membersihkan hati dari segala penyakit seperti iri, dengki, sirik, dan lainnya.
Menurut penuturan budayawan Sasak, H. Lalu Anggawa Nuraksi, dari aspek religius atau agama, Lebaran Topat mengandung makna bahwa di hari itu umat Muslim membelah hati dari segala sifat buruknya. Belah ketupat atau topat dianalogikan seperti membelah sebuah hati. “Sehingga orang Sasak harus melakukan belah topat di makam para wali,” katanya.
Dalam kepercayaan masyarakat Sasak, ketupat sebagai hidangan wajib tidak boleh dibuka dengan menarik bungkus atau janurnya, tapi harus dibelah menggunakan pisau. Jika tetap membuka jalinan janur dari ketupat tersebut, orang Sasak bisa kepusaq (kesasar). Lebaran Topat juga bermakna sebagai wujud rasa syukur. Dapat juga diartikan dengan melebarkan taubat. Dituturkan Anggawa, konon dulu para wali yang melakukan syiar agama selalu membawa ketupat sebagai bekal utama.
Perkembangan saat ini khususnya di Lombok, perayaan Lebaran Topat juga dikaitkan dengan kegiatan pariwisata atau pelesir. Pada saat Lebaran Topat warga berbondong-bondong menyerbu tempat-tempat wisata. Anggawa mengatakan masyarakat boleh merayakannya dengan bersenang-senang asalkan tidak berlebihan. “Setelah ke makam boleh ke pantai tapi tidak boleh bertentangan dengan norma agama dan budaya,” ujarnya.
Saat ini Lebaran Topat telah dikemas menjadi sebuah agenda tahunan oleh beberapa kabupaten/kota. Di Lombok, banyak tempat yang dijadikan sebagai pusat lokasi perayaan Lebaran Topat. Di Kota Mataram misalnya Makam Loang Baloq dan Makam Bintaro. Sementara di Lombok Barat, pusat perayaan Lebaran Topat biasanya dilaksanakan di Makam Batu Layar. Pantai Senggigi dan sekitarnya juga akan dipadati warga pada saat Lebaran Topat.
Sumber :hellolombokku
- BACA JUGA
: "MALEMAN" TRADISI ASLI lOMBOK SETIAP MALAM
GANJIL 10 HARI TERAKHIR BULAN RAMADHAN
- BACA JUGA : "Lombok Go International" Rizal BadilahPenyanyi Dan PenciptaLaguAsal Lombok
DemikianINFO BERITA LOMBOKterkait
semogabermanfaatjanganlupa LIKE FANS PAGE dansilahkan di SHARE
Terimakasihataskunjungananda.....
0 Response to "MERIAHNYA TRADISI LEBARAN TOPAT {LEBARAN KETUPAT} DI LOMBOK NTB "
Posting Komentar