ASSALAMUALAIKUM.WR.WB...
SALAM SEJAHTERA untuk kita semua. Para pembaca sekalian dimana pun anda berada INFO BERITA LOMBOK pada kesempatan kali ini mengabarkan terkait Kuda Harga 8 Juta Di Barter Dengan Mobil Daihatsu Xenia, Simak Berita selengkapnya berikut ini.
Soal urus-mengurus kuda, Ahmad memang jago. Dengan hanya melihat gigi kuda, ia sudah tahu berapa usianya. Begitu juga dengan perawakan kuda, ia mudah menerka kelak kuda itu bakal jadi hebat atau pantas dipotong dan disantap dagingnya.
Kuda Harga 8 Juta Di Barter Dengan Mobil Daihatsu Xenia |
JANGAN dikira, ngurus kuda gampang. Kalau tidak benar-benar hobi, banyak orang menyerah. Karena bau kotorannya luar biasa menusuk. Belum lagi, bagaimana membuat kuda yang tadinya liar jadi lebih jinak, tapi trengginas di medan lintasan!
“Lagi-lagi, karena keturunan,” kata Ahmad.
Baginya, kata ‘keturunan’ cukup mewakili keinginannya mengucap kata telaten. Sebab, jika tak telaten (atau istilah Ahmad sebagai Keturunan) tentu ia sudah meninggalkan pekerjaan yang diawarisi dari sang Ayah.
“Saya tak punya keahlian lain kecuali ini (urus kuda dan menjadi joki), karena itu kalaupun ada pekerjaan lain, saya masih pikir-pikir menerimanya. Meski gaji lebih besar,” ujarnya.
Ahmad memang tak sedang membual. Beberapa waktu lalu, seorang penguasaha Kaya menemuinya. Di dunia pacuan kuda, nama dia dan putra bungsunya, habibi bak sang legenda. Hampir semua orang tahu. Dengan kata lain, kalau dia tidak Ahmad dan Habibi, bisa jadi ia ‘anak baru’ di pacuan Kuda Lombok.
“Coba tanya, mereka yang suka kuda di Lombok Tengah, pasti tahu saya,” ujar dia pede. Kami semua pun tertawa. Tapi, tidak dengan Ahmad. Wajahnya tetap flat. Serius.
Pengusaha itu, lantas menawarinya sebuah tawaran menggiurkan. “Saya dan Habibi, diminta ke Surabaya. Di sana, katanya saya hanya tinggal duduk-duduk saja, sambil menikmati ketenaran anak saya yang bisa jadi Joki. Karena, kalau di Surabaya, untuk seumuran Habibi, itu nyaris mustahil ada,” tuturnya.
Namun, dengan santun Ahmad akhirnya memutuskan menolak. Meski, guyuran uang terbayang jelas di pelupuk mata, Ahmad memilih teguh pada prinsip keluarga. Ia sebenarnya bukan tak mau, jadi orang berada memanfaatkan kehebatan sang buah hati. Tapi, ia khawatir anaknya kelak mulai lupa (termasuk pada dirinya sendiri).
“Ini tentang perasaan (jiwa), kami sayang dan merawat kuda dengan hati, bukan hanya sekadar menunggangi lalu berpegang kuat di atas tali kekang. Tidak begitu,” tukasnya.
Karenanya, sekali lagi Ahmad sebenarnya tidak pernah setuju, tudingan dia mengekspolitasi anaknya demi uang. Baginya, upah lomba tidak seberapa. Kalaupun, setiap kali lomba, Habibi diupah Rp 1oo ribu, sepenuhnya masuk kantong anaknya.
“Saya tetap bertanggung jawab pada nafkah anak istri. Memberi mereka uang jajan. Kalau dia lomba, ya untuk dirinya. Jujur, itu sebenarnya tidak sebanding dengan bahaya yang dihadapi Habibi ketika di atas kuda. Uang bukan tujuan saya, tetapi ini lebih pada melatih mental dan keberaniannya, agar tidak cengeng dan penakut. Itulah tujuan saya sebenarnya,” ulasnya dengan mantap.
Ia dengan tegas mengatakan, sama sekali tak mengekspolitasi anak untuk kepentingannya. Kuda-kuda yang dipelihara, Ahmad adalah milik seorang sahabat yang sangat mempercayainya. Dialah yang selama ini, membelikan kuda yang dalam pengamatannya kelak akan jadi kuda balap yang tangguh dan hebat.
“Saya cuma bilang (ke teman saya), ‘kuda ini bagus, biarpun kurus dan ceking’. Nanti dia langsung yang beli. Saya tinggal mengurus dan melatihnya. Terbukti, semua kuda yang pernah saya rawat dan piara, berubah jadi kuda tinggi, besar dan gagah,” tuturnya.
Ahmad lalu menunjuk, sebuah mobil Daihatsu Xenia, tahun 2011 yang terparkir di kandang Kuda. Konon Mobil itu hasil barter dengan Kuda yang dijuluki Sirkon dan seekor anak kuda yang masih kecil dan lucu dan diberi nama Elif.
“Orang Surabaya itu yang menukar langsung dengan mobilnya, karena tertarik pada Sirkon yang gagah dan perkasa itu, sebagai tambahan ia minta anak kuda, sebagai tunggangan anaknya,” bebernya.
Padahal kuda Sirkon itu, dulu ia beli seharga Rp 8 jutaan. Hanya karena, jenis kuda Sumba, memiliki golongan darah F dan dari garis keturunan kuda itu memang punya sejarah selalu tagguh di setiap lintasan, pengusaha itu, tanpa ragu mengirim mobil keluarga untuk membeli Sirkon.
“Kalau orang yang ngerti, beli kuda itu sebenarnya tidak seperti orang beli sapi, mah kepeng maeh barang (ini uang, sini barangnya), mereka pasti minta surat silsilah kuda, akte kelahiran. Mirip sudah seperti orang beli motor, harus lengkap surat-suratnya.” ungkapnya.
“Coba lihat giginya, kalau ada yang jatuh (tanggal), satu usianya biasanya sekitar 4 tahunan,” beber Ahmad, sedikit memberi tips bagi yang berminat punya kuda.
Mekanisme jual beli macam ini, telah membuat pasar kuda jadi sangat bergengsi. Biasanya, untuk mengurus surat-surat itu, verifikisi vaktual datanya langsung oleh tim kesehatan dari dinas Peternakan. Biaya urus surat-surat juga relatif murah, hanya Rp 35 ribu.
“Yang mahal itu, justru untuk ongkos kirim, itupun kadang dipersulit,” keluhnya.
“Saya juga kecewa, sekarang Kota Mataram tidak punya lagi arena pacuan kuda. Entah bagaimana ceritanya, tiba-tiba lapangan di Selagalas itu kini malah dikelola pihak motor cross,” tandasnya, bimbang.
Sumber :lombokpost
Demikian INFO BERITA LOMBOK terkait Kuda Harga 8 Juta Di Barter Dengan Mobil Daihatsu Xenia semoga bermanfaat jangan lupa LIKE FANS PAGE dan silahkan di SHARE Terima kasih
atas kunjungan anda.....
0 Response to "Joki Kuda Asal Sekarbela Lombok Beli Kuda Harga 8 Juta Di Barter Dengan Mobil Daihatsu Xenia"
Posting Komentar