Assalamualaikum.wr.wb.....Salam sejahtera untuk kita semua Info Berita Lombok Mengabarkan terkait Gelombang Pasang Resahkan Warga Yang Tinggal Di Pesisir Pantai Lombok, Simak berita selengkapnya berikut ini.
WASPADA: Kepala Desa Taman Ayu Junaidi mengecek perahu warganya yang terparkir di Pantai Induk, kemarin. |
GIRI MENANG – Anomali cuaca mulai melanda Lombok Barat (Lobar). Daerah sepanjang pesisir pantai mulai dari Senggigi hingga wilayah Sekotong terkena dampak gelombang pasang.
Pantauan Lombok Post di wilayah Batulayar hingga Senggigi, pantai terlihat sepi. Tidak ada aktivitas wisatawan, baik yang berenang atau sekadar bermain pasir.
Terjangan ombak terlihat lebih tinggi biasanya. Bahkan hingga mencapai lapak-lapak tempat berjualan penduduk setempat.
Kepala Desa Senggigi Muhammad Ilham mengatakan, kondisi seperti ini memang biasa terjadi setiap tahun. Pihaknya pun mengeluarkan imbauan kepada nelayan untuk jangan memaksakan melaut jika kondisi gelombang besar. Selain kepada nelayan, lanjut dia, imbauan juga ditujukan kepada wisatawan yang berlibur di Pantai Senggigi.
” Wisatawan juga kita larang kalau memang kondisi pantai sedang tidak bersahabat,” kata dia.
Bergeser ke Pantai Kuranji di Desa Kuranji, Kecamatan Labuapi, gelombang besar hampir saja menewaskan Sahabudin. Sekitar pukul 06.00 Wita Sahabudin berangkat melaut.
Baru satu jam melaut, dirinya memutuskan untuk kembali ke daratan. Pasalnya, gelombang di sekitar Pantai Kuranji tidak bersahabat. Saat kembali ke pantai, akibat besarnya gelombang, dia sampai terhempas dan menyebabkan kepalanya terantuk mesin kapal.
Tak sampai di sana, perahu Sahabudin rusak. Hampir 90 persen bagian perahunya rusak dikarenakan benturan akibat besarnya gelombang.
Sementara itu, di Pantai Induk, Desa Taman Ayu, Kecamatan Gerung, besarnya gelombang tak kalah dahsyatnya. Ombak di pantai ini bahkan sampai merusak tiga perahu yang terparkir rapi di pinggir pantai.
Kepala Desa Taman Ayu Junaidi mengatakan, dua perahu rusak lebih dulu Senin malam (30/5). Menyusul satu perahu saat Selasa pagi.
”Tiga perahu yang rusak. Mungkin karena benturan dengan perahu lain saat ombak datang,” ujarnya.
Junaidi mengatakan, gelombang besar sudah terjadi seminggu terakhir. Tetapi, Senin (30/5) bisa jadi merupakan puncaknya. Tak hanya menghancurkan perahu, gelombang pasang hampir mendekati rumah penduduk. Padahal antara rumah penduduk dengan pantai berjarak sekitar 40 meter.
”Ini kan bekas-bekas air laut sisa ombak,” kata Junaidi sembari menunjuk titik rembesan air laut di dekat rumah penduduk.
Namun bukan gelombang besar yang lebih ia takutkan. Melainkan abrasi yang bertambah parah akibat kikisan ombak.
Kondisi Pantai Induk sepanjang dua kilometer, lanjut dia, terlihat mengkhawatirkan. Pasalnya garis pantai yang sebelumnya terlihat cukup lebar, perlahan tapi pasti mulai habis. Hanya menyisakan sedikit ruang untuk tempat parkir perahu.
”Hanya tersisa beberapa meter saja, sebelumnya tidak seperti ini kondisinya,” ungkap dia.
Menurut Junaidi, pemkab seharusnya lebih cepat merespon. Melihat kondisi Pantai Induk yang abrasi. ”Kalau tetap seperti ini, bisa habis pantai kita,” keluhnya.
Ia menjelaskan, pihaknya sempat mengupayakan bantuan pembangunan tanggul untuk mengurangi dampak abrasi di Pantai Induk. Namun tidak pernah mendapat respon dari dinas terkait.
”Jangankan direalisasikan, untuk melihat kondisi Pantai Induk saja tidak pernah,” tandasnya.
Terpisah Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD ) Kabupaten Lombok Barat H Moh Najib mengatakan pihaknya sudah mendapatkan informasi terkait gelombang pasang tersebut. Menurut informasi yang didapatkan, baru satu perahu yang rusak. Hal ini disebabkan tanggul yang dibuat di daerah Kuranji tidak bisa menahan ombak.
”Sedangkan untuk laporan kerugian nelayan sementara ini belum kita ketahui karena belum mendapat laporan dari pihak pemerintah desa setempat,” ungkap Najib
Sementara ini, kata Najib, BPBD Lobar tengah melakukan antisipasi dengan menurunkan puluhan anggotanya. Mereka bersiaga jika terjadi kemungkinan buruk akibat gelombang pasang ini.
”Kita lihat di Kuranji khususnya, lautnya lebih tinggi daripada daerah permukiman,” katanya. (dit/fer/r5)
SUMBER : (lombokpost.)Pantauan Lombok Post di wilayah Batulayar hingga Senggigi, pantai terlihat sepi. Tidak ada aktivitas wisatawan, baik yang berenang atau sekadar bermain pasir.
Terjangan ombak terlihat lebih tinggi biasanya. Bahkan hingga mencapai lapak-lapak tempat berjualan penduduk setempat.
Kepala Desa Senggigi Muhammad Ilham mengatakan, kondisi seperti ini memang biasa terjadi setiap tahun. Pihaknya pun mengeluarkan imbauan kepada nelayan untuk jangan memaksakan melaut jika kondisi gelombang besar. Selain kepada nelayan, lanjut dia, imbauan juga ditujukan kepada wisatawan yang berlibur di Pantai Senggigi.
” Wisatawan juga kita larang kalau memang kondisi pantai sedang tidak bersahabat,” kata dia.
Bergeser ke Pantai Kuranji di Desa Kuranji, Kecamatan Labuapi, gelombang besar hampir saja menewaskan Sahabudin. Sekitar pukul 06.00 Wita Sahabudin berangkat melaut.
Baru satu jam melaut, dirinya memutuskan untuk kembali ke daratan. Pasalnya, gelombang di sekitar Pantai Kuranji tidak bersahabat. Saat kembali ke pantai, akibat besarnya gelombang, dia sampai terhempas dan menyebabkan kepalanya terantuk mesin kapal.
Tak sampai di sana, perahu Sahabudin rusak. Hampir 90 persen bagian perahunya rusak dikarenakan benturan akibat besarnya gelombang.
Sementara itu, di Pantai Induk, Desa Taman Ayu, Kecamatan Gerung, besarnya gelombang tak kalah dahsyatnya. Ombak di pantai ini bahkan sampai merusak tiga perahu yang terparkir rapi di pinggir pantai.
Kepala Desa Taman Ayu Junaidi mengatakan, dua perahu rusak lebih dulu Senin malam (30/5). Menyusul satu perahu saat Selasa pagi.
”Tiga perahu yang rusak. Mungkin karena benturan dengan perahu lain saat ombak datang,” ujarnya.
Junaidi mengatakan, gelombang besar sudah terjadi seminggu terakhir. Tetapi, Senin (30/5) bisa jadi merupakan puncaknya. Tak hanya menghancurkan perahu, gelombang pasang hampir mendekati rumah penduduk. Padahal antara rumah penduduk dengan pantai berjarak sekitar 40 meter.
”Ini kan bekas-bekas air laut sisa ombak,” kata Junaidi sembari menunjuk titik rembesan air laut di dekat rumah penduduk.
Namun bukan gelombang besar yang lebih ia takutkan. Melainkan abrasi yang bertambah parah akibat kikisan ombak.
Kondisi Pantai Induk sepanjang dua kilometer, lanjut dia, terlihat mengkhawatirkan. Pasalnya garis pantai yang sebelumnya terlihat cukup lebar, perlahan tapi pasti mulai habis. Hanya menyisakan sedikit ruang untuk tempat parkir perahu.
”Hanya tersisa beberapa meter saja, sebelumnya tidak seperti ini kondisinya,” ungkap dia.
Menurut Junaidi, pemkab seharusnya lebih cepat merespon. Melihat kondisi Pantai Induk yang abrasi. ”Kalau tetap seperti ini, bisa habis pantai kita,” keluhnya.
Ia menjelaskan, pihaknya sempat mengupayakan bantuan pembangunan tanggul untuk mengurangi dampak abrasi di Pantai Induk. Namun tidak pernah mendapat respon dari dinas terkait.
”Jangankan direalisasikan, untuk melihat kondisi Pantai Induk saja tidak pernah,” tandasnya.
Terpisah Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD ) Kabupaten Lombok Barat H Moh Najib mengatakan pihaknya sudah mendapatkan informasi terkait gelombang pasang tersebut. Menurut informasi yang didapatkan, baru satu perahu yang rusak. Hal ini disebabkan tanggul yang dibuat di daerah Kuranji tidak bisa menahan ombak.
”Sedangkan untuk laporan kerugian nelayan sementara ini belum kita ketahui karena belum mendapat laporan dari pihak pemerintah desa setempat,” ungkap Najib
Sementara ini, kata Najib, BPBD Lobar tengah melakukan antisipasi dengan menurunkan puluhan anggotanya. Mereka bersiaga jika terjadi kemungkinan buruk akibat gelombang pasang ini.
”Kita lihat di Kuranji khususnya, lautnya lebih tinggi daripada daerah permukiman,” katanya. (dit/fer/r5)
- BACA JUGA : MISTERI DAN LEGENDA TEMPAT WISATA DI LOMBOK
- BACA JUGA :SEJARAH NAMA PANTAI PINK DI LOMBOK TIMUR
- BACA JUGA : MISTERI MAKAM LOANG BALOQ
Demikian Info Berita Lombok terkait Gelombang Pasang Resahkan Warga Yang Tinggal Di Pesisir Pantai Lombok semoga bermanfaat untuk kita semua jangan lupa like fans page kami ya!!! terima kasih.
0 Response to "Gelombang Pasang Resahkan Warga Yang Tinggal Di Pesisir Pantai Lombok"
Posting Komentar