Salam Sejahtera untuk kita semua Info Berita Lombok kembali mengabarkan Gelombang pasang semakin ganas di Ampenan. Nelayan panik. Ratusan rumah warga yang ada di pesisir pantai terendam luapan air laut. Ombak mengamuk sejak Senin malam (30/5) hingga Selasa pagi, kemarin. Suasana mencekam menyelimuti warga sepanjang malam.Simak berita selengkapnya berikut ini.
Dokumen Lombok Post Gelombang pasang menerjang kawasan pesisir Kota Mataram. Ratusan rumah warga yang berada di tepi pantai terendam luapan air. |
Wasid salah seorang nelayan asal Kampung Bugis terseret ombak saat berusaha menyelamatkan perahunya. Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 23.00 Wita.
Pria 30 tahun ini nekat menantang ombak, berenang ingin menyelamatkan perahunya. Akhirnya ia terseret lantaran tidak kuat melawan hempasan ombak. Beruntung nelayan ini berhasil diselamatkan. Saat ini ia masih dirawat di RS Bayangkara.
Di Kampung Bugis, sebagian warga juga sudah mulai mengungsi. Memindahkan barang ke rumah keluarga yang lebih aman. Para nelayan bahu membahu menyelamatkan perahu mereka. Aktivitas nelayan lumpuh total. Tidak ada yang berani melaut.
”Kalau begini rupa (ombak) mana berani kita melaut. Sekarang ya begini sudah, momot (nganggur) di rumah,” kata Sudirman, salah seorang nelayan Kampung Bugis.
Burhanudin, nelayan lainnya mengaku mereka masih beruntung. Perahunya tidak rusak terkena gelombang. Sementara dua rekannya yakni Wasit dan Subhan, perahunya hancur. Mesin dan badan perahu terpotong-potong tidak berbentuk. Agar terhindar dari gelombang pasang, ia menaruh perahunya di tengah. Sehingga tidak terkena hempasan ombak di pesisir.
Triah, istri nelayan mengeluhkan minimnya bantuan yang mereka terima. Baik bantuan tenaga maupun logistik. Warga akhirnya bergotong royong menghalau air, membersihkan pasir, serta menyelamatkan rumah dan perahu mereka dari hantaman ombak.
”Cuma mie dikasih kita dari polisi, dan karung dari pemerintah,” keluhnya.
Sementara itu, 42 keluarga di Lingkungan Bagek Kembar harus diungsikan ke tenda darurat. Tim Tagana Kota Mataram mendirikan tenda di sekitar lokasi. Inaq Sairah, salah seorang warga mengaku hampir semua barang-barang rusak terkena air. Seperti televisi, sound system terkena air laut. Pukul 09.00 Wita, ia memindahkan perabot rumah tangga ke pengungsian seperti panci, bantal, televisi, piring dan kompor.
”Beras sekilo beli kemari tumpah kena ombak,” kata Inaq Sairah.
Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disosnakertrans) Kota Mataram H Ahsanul Khalik mengatakan, sesuai perintah wali kota pihaknya langsung turun memberikan bantuan. Terutama dengan mendirikan tenda daruat bagi warga yang mengungsi. Selain itu bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram, warga juga diberikan nasi bungkus sebagai makanan siang dan malam.
”Jika ombak sudah agak surut baru kita bagikan mereka sembako,” ujarnya.
Pendirian tenda akan dilakukan sampai ombak mulai renda dan warga bisa kembali ke rumah masing-masing. Bila sampai dua tiga hari kedepan situasi masih memburuk maka dapur umum juga bisa dibuka.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram H Supardi mengatakan, peristiwa yang terjadi belum termasuk dalam bencana alam.
Apalagi ombak pasang menurutnya terjadi setiap tahun. Sehingga penanganan yang dilakukan, cukup dengan membagikan 1.000 karung kepada warga sejak malam hari. Gunanya untuk membuat tanggul, menghalau air masuk dalam rumah.
”Model-model (bantuan) ini untuk antisipasi,” katanya.
Menurutnya, jika mengacu pada Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Kebencanaan, maka peristiwa yang terjadi bukan termasuk bencana.
BPBD jelasnya, baru bisa memberikan bantuan habis-habisan bila sudah siaga bencana. Jika warga masih beraktivitas, menurutnya belum dikatakan sebagai bencana.
”Sebuah bencana itu adalah kejadian alam yang membuat lumpuh total aktivitas masyarakatnya. Ekonomi, infrasturktur lumpuh total, ini yang dikatakan kebencanaan,” jelasnya.
Supardi membantah dirinya dianggap lamban dalam memberikan penanganan. Sebab selama 24 jam petugas Tim Reaksi Cepat (TRC) disiagakan di setiap lokasi.
Mereka bergerak membantu warga.Termasuk memberikan bantuan kepada korban. ”Kami siang malam memantau ke lokasi,” tegasnya. (ili/r5/r6)
SUMBER : lombokpost
Demikian Info Berita Pendidikan yang bisa kami sampaikan semoga bermanfaat dan terima kasih atas kunjungan anda wassalam
jangan lupa like fans page kami ya!!!
0 Response to "Gelombang Pasang Di Ampenan Semakin Ganas Rumah Rusak, Perahu Hancur, 42 Keluarga Mengungsi"
Posting Komentar